Rabu, 01 September 2010
semot cilek....
tulisan ini bukan dari saya sendiri,
melainkan dari seorang teman yang sangat luar biasa.
Wiga lutfiana yang judul aslinya AKU, NAMLATHU SAGHIRAH.....
Tman, coba lihat di sana, seekor semut kecil tengah duduk di tepian sungai. Hm... aku jadi penasaran,apa yg sedang ia lakukan?
Aku : "Hai semut, aku tw siapa drimu, Namlathu Saghira bukan???? Sedang apa kau di sini?"
Naml : (Hanya menoleh dan kembali asyik dg lamunanya)
Ukh.......
Dia tak mempedulikanku. rupanya dia blm tw siapa aku ini. Aha, aku lempari saja ia dengan buah kenari.
Aku : "pluk......" (melempar buah kenari)
Naml : "Hey, apa yang kau lakukan? mengganggu saja. Tidakkah kau tahu , kehadiranmu terutama lemparanmu itu mengganggu kenyamananku."
Aku : "hahaha..... ternyata bisa juga kau bicara. kupikir kau ini mayat hidup. dari tadi aku bertanya padamu, apa yang kau lakukan di sini, tapi tak sepatah katapun terbalas darimu. skrg kuulangi. sedang apa kau di sini?"
Naml : "menenangkan hati"
Aku : "Hohoho...... ternyata itu yang mbwtmu lantas datang kemari, duduk di bawah pohon kenari, sembari menghadap sungai dg tatapan tak berarti, bgitu?
Naml : "Iya, memang kenapa??"
Aku : "Sungguh kasihan, memngnya kmn tmn2mu ? Apa mereka tk mau kau ajak berbagi ttg keadaanmu saat ini?
Naml : "Siapa bilang? mreka sgt baik padaku tk mgkn mrk spt itu."
Aku : "Lantas, mengapa kau sendiri?"
Naml : "memangnya salah klau aku mrasa nyaman dg sperti ini?"
Aku : "Uhm.......aku tw benar apa yg sdg kau alami."
Naml : (tertawa sinis) BAguslah, tp diammu akan lebih baik. Tak usah kau singgung lgi ttg itu.
Aku : "tidakkah kau ingin bercerita padaku?"
Naml : "Kau bilang kau tahu benar dg apa yang kualami, knp q hrs bercerita lg? buang2 wkt."
Aku : "Yah, aku tau, banyak hal yang ingin kau utarakan, jadi, stidaknya bs sdikit mengurangi bebenmu mungkin?"
Naml : "Tak perlu, itu tak mendatangkan penyelesaian. Masalahku akan tetap spt ini."
Aku : "Diam, diam, diam. Sampai kapan kau akan diam? bagus klau diammu menyelesaikan mslh, tpi nyatanya, itu justru menimbulkan salah persepsi!!!!"
Naml : "Tapi aku bicarapun, tak akan lebih baik. Mereka tetap tak paham dg perasaanku. bukankah itu hanya buang2 tenaga? buang2 wktu?"
Aku : "Tapi stidaknya mreka tau apa yang kau inginkan, apa yg kau rasakan."
Naml : "Aku tak pandai mengolah kata. Aku takut karena kbodohanku itu justru akan memperpanjang masalah."
Aku : "Bodoh !!! Kenapa takut bayangan? Kau blm mencobanya !!!"
Naml : "Aku sdh mencoba, tp memeng tdk bisa. Semua kta seakan terhenti di tenggorokanku. Aku tk mampu utk mngluarkanya."
Aku : "Gila !!! hal semudah itu kau tak bisa?"
Naml : "Kalau aku memang tdk bisa, kau mau apa? siapa sbenarnya kau ini? Ikut campur urusan orang lain. Kau urus sja drimu yg tak karuan itu. Penampilanmu mmbwtku , orang yg baru sejenak bersamamu , merasa jengah. Dasar membosankan."
Aku : "Persetan dg penampilanku. Aku tak peduli. yg kumau skrg, apa yg kau ininkan itu tak lagi kau cari, tapi telah kau dapati."
Naml : "memangnya apa yg kucari?"
Aku : " Ketenagan hati, bukan?"
Naml : "Ah, peduli apa kau ini. Sudahlah, Aku sdh ckup spt ini. Mereka tak tau apa yg ku inginkanpun, bkn hal yang berarti. Kalau kau memang benar2 tau, mka ckup aku, kau, dan Dia Yang Maha Tau yg mengerti keinginanku. Tujuan hidupkun cuma satu, MENGGAPAI CINTA-NYA. Tak mau aku larut dlm mslh spt ini. "kafa billahi ma'ani". cukuplah, bila Ia masih bersamaku, maka semua akan mudah."
Aku : "Semudah itu kau menyerah? dasar lemah !!!!"
Naml : "Ya, aku memang lemah, PUAS...??? "Aku sdh jatuh dan skrg ingin bangkit utk memenuhi tujuan hidupku. Ibarat musafir, hidupku adalah gurun pasir, gersang, sehingga mbwtku kehausan. Saat kumelihat oase, mk aku akan sgera berlari utk mendapatinya.Itulah tujuan hidupku saat ini, dan sekarang, di tengah perjalanan kakiku menginjak duri kecil shg menghalau perjalananku. Ini akan terasa sangat sakit bila tetap dipaksakan utk berjalan, apalagi berlari. Tapi aku tak mampu mencabutnya dari kakiku, terlalu kecil. Tapi akupun tak mau terpaku, menghabiskan waktuku untuk duri ini. oase itu, aku khawatir ia akan segera mengering, dan meninggalknku dlm kehausan yang teramat sangat, dan akhirnya aku mati di gurun ini. Aku tak ingin hal itu. Maka, aku akan tetap berlari, menahan sakit, meski langkahkupun tertatih. Biarlah sakit itu menemaniku meraih apa yang kuinginkan."
Aku : "Hah...... Pecundang!!!! Bilang saja kalau kau ingin lari dari masalah."
Naml : "Terserah apa katamu. Aku tak peduli."
Aku : "Lalu, apa kau tak ingin masalahmu selesai, wahai bodoh????"
Naml : "Hey, kasar sekali bicaramu. Ummpatan apa lagi yang mau kau lontarkan? Tidak bisakah mulutmu berkata lebih halus selain kata "Bodoh" ? "
Aku : "Hahaha...... kata yang lbih halus? Maaf saja, sekarang ini hanya satu kata yg pantas untukmu. B-O-D-O-H..........!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
gedawan om !
BalasHapusah iya...
BalasHapusmaaph2...