Merasuk, meredam perih segumpal darah
jangan lagi ucapan bibir atau sekedar polah tingkah yang tak terarah
mahabbah yang tercurah
mengalir menelusup bersama darah
bukan lagi qoul-qoul yang hanya sekedar berdendang
tapi hati yang merangkak dikeheningan
menapak jejak tanpa congkak
jangan lagi laku batil yang berhias dengan dalil-dalil
tidaklah airmata mengalir melihat bencana
tapi hati tertawa karnanya
sungguh, dustalah dalam kata-kata
mengaku ikrar tapi hati ingkar
jangan lagi membubungkan diri ke angkasa
tidakkah nampak hati menangis karnanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar