Syeikh Abdul Qadir Al-Jilany-Hari Jum’at pagi, 21 Jumadil Akhir 545 H di Pesantrennya.
Laksanakan perintah dan jauhi larangan. Bersabarlah dengan cobaan-cobaan dan lakukanlah ibadah-ibadah sunnah. Anda jika demikian bisa disebut sebagai orang yang sadar, seorang pengamal, pencari taufiq dari Tuhanmu Azza wa-Jalla dengan sepenuh keseriusanmu. Meninggalkan pemaksaan hadir dalam di pintu amal, namun memandang bahwa amal
adalah sesuatu yang diperuntukkan bagi anda.
Mohonlah padaNya dan hinakan diri anda di hadapan Dia agar Allah Ta’ala menyediakan sebab-sebab yang mendorong taat anda kepadaNya. Karena apabila Allah menghendaki dirimu untuk melaksanakan perintahNya, Allah Azza wa-Jalla menyiapkan padamu bagiNya, dan Dia benar-benar memerintahkan dirimu untuk bergegas dari dirimu, lalu menghadapkan pada taufiqNya kepadamu dari sisiNya, Perintah itu sifatnya lahiriyah, (syariatnya, pent) sedangkan taufiq adalah bathiniyahnya (hakikatnya).
Mencegah kemaksiatan itu bersifat dzohir, sedangkan batinnya adalah menjaga hati dari maksiat. Maka dengan penjagaan jiwa dan perlindungannya anda berpegang teguh, melalui penjagaanNya anda meninggalkan maksiat, dan dengan kekuatanNya anda sabar.
Hadirlah dihadapanku dengan akal dan keteguhan, niat dan tekad, dengan membuang kecurigaan padaku serta husnudzon padaku. Anda akan meraih manfaat dengan menyerap makna-maknanya.
Hai orang yang masih ada kecurigaan padaku, besok jadi jelas benar, bahwa semua yang ada padaku tidak ada kepentingan sedikit pun dariku, dimana hatimu muncul berbagai dugaan yang rumit.
Seluruh beban dunia ada di atas kepalaku, dan seluruh beban di akhirat ada di hatiku. Sedangkan beban Allah Azza wa-Jalla ada di Sirri ku. Apakah saya punya kepentingan untuk menolong diriku?
Siapa yang baik akan maju ke hadapanku dan kepalanya merunduk penuh dengan Hamdalah (Alhamdulillah Azza wa-Jalla). Sungguh saya tidak minta pertolongan siapa pun kecuali pada Allah azza waJalla.
Jadilah kalian semua orang yang cerdas dan beradablah kepada kaum sufi, karena mereka adalah polisi keluarga, negeri dan para hamba. Karena merekalah bumi ini terjaga, jika bukan karena mereka, sungguh bumi penuh dengan riya’ kalian, penuh dengan kemunafikan dan kemusyrikan kalian. Hai orang-orang munafiq, hai para musuh Allah Azza wa-Jalla, dan musuh RasulNya, wahai kayu kering bagi api neraka!
“Ya Allah terimalah taubatku dan taubat mereka. Ya Allah, sadarkan diriku dan sadarkan mereka, kasihanilah diriku dan mereka, kosongkan hati kami dan jasad mereka hanya untukMu.
Jika toh tidak demikian, maka jasad untuk keluarga dalam urusan dunia, jiwa untuk akhirat, hati dan rahasia hati hanya bagiMu…Amin.”
Anak-anak sekalian….Tak satu pun yang datang kepadamu dan
kau akan sendiri, tak satu pun yang datang padamu dan engkau harus hadir sendiri, dengan memasuki gerbang amalmu hingga Allah menganugerahkan amaliyah padamu untuk membangun dirimu, dan pertolongan itu….Anda adalah tempat-tempat anugerah, sedangkan pertolongan Allah Ta’ala diberikan kepadamu, dan Allah Azza wa-Jalla lah Sang Pemilik Amal. Allah benar-benar memerintahkanmu untuk bergegas meraighnya menuju taat padaNya, dan pertolongannya dari Allah Ta’ala.
Celaka kalian, jika kalian telah mengikat dirimu dengan rasa takut dari sesama makhluk disertai harapan pada mereka. Lepaskanlah ikatan itu dari kedua kakimu, lalu kamu bangkit menuju khidmah pada Tuhanmu Azza wa-Jalla, sampai jadi tenteram di hadapanNya. Zuhudlah dari dunia, wanita-wanitanya, syahwatnya dan semua ayang ada di dalamnya. Jika ada sesuatu yang muncul berupa dunia, maka ia datang kepadamu bukan karena perintahmu, bukan karena pencarianmu, hingga di sisi Allah Azza wa-Jalla anda disebut sebagai orang yang zuhud. Allah memandangmu dengan pandangan kemuliaan, maka bagian duniamu pun tak pernah sunyi. Namun, sepanjang engkau pasrah diri pada dayamu dan kekuatanmu, kekuatanmu dan apa yang menjadi milikmu, maka tak akan meraih sesuatu dariNya sedikit pun.
Sebagian Sufi mengatakan, “Sepanjang dalam kantong baju ada sesuatu, maka tak akan dapatkan dari yang tersembunyi.”
Ya Allah kami memohon perlindungan kepadaMu dari pasrah diri pada sebab akibat dunia, dan berteguh padanya disertai ambisi, hawa nafsu dan kebiasaan-kebiasaan. Kami mohon dari segala kejahatan dari seluruh siatuasi dan kondisi.
Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebajikan dunia dan kebajikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar