Jumat, 16 Januari 2009

LAJNAH FALAKIYAH LIRBOYO : 26 JANUARI 2009 GERHANA MATAHARI CINCIN

Kediri, lirboyo.com

Sebuah fenomena langka akan dijumpai oleh masyarakat Kediri dan sekitarnya pada Senin, 26 Januari 2009 mendatang. Adalah fenomena gerhana cincin seperti yang terungkap dalam Sidang Istimewa Lajnah Falakiyah Ponpes. Lirboyo yang digelar Selasa malam (13/1) di Kantor Aula Muktamar. Fenomena langka ini jarang sekali dijumpai di Indonesia, khususnya
daerah Kediri. ”Fenomena semacam ini hanya terjadi puluhan tahun sekali, bahkan seratus tahun sekali,” ujar Ust. Reza Zakaria, anggota Lajnah Falakiyah Ponpes. Lirboyo. Ia menambahkan, besar kemungkinan proses gerhana ini tidak akan terlihat penuh di daerah kediri dan sekitarnya, tetapi akan terlihat secara detail di daerah lampung dan juga daerah yang berada dalam zona garis khatulistiwa.


Gerhana matahari ”cincin” ini akan dimulai pada umbra (masuknya bulan pada poros/ garis singgung matahari) pada pukul 13.07 dan berakhir pada akhir umbra pada pukul 16.48 WIB. Sedangkan posisi utama ketika terjadi gerhana matahari ini pada pukul 14.18 WIB sampai dengan pukul 14.58 WIB. ”Namun gerhana ini tidak sampai membuat sinar matahari menjadi redup atau bahkan gelap gulita seperti yang terjadi pada tahun 60-an lalu. Matahari akan terlihat seperti cincin,” ujar H. Syaiful Islam dalam keterangannya. Ia menjelaskan bahwa Gerhana Matahari Cincin (Khusuf Syams Al Halqi/ Anular Eclipse Of The Sun) adalah sebuah posisi pada saat piringan bulan memasuki piringan matahari, sementara jari-jari bulan lebih kecil dari jari-jari matahari sehingga bagian tepi piringan akan terlihat seperti cincin.


Sidang Istimewa Tim Lajnah Falakiyah Ponpes. Lirboyo ini dihadiri oleh 7 orang anggota tim yakni KH. Sholeh Abdul Jalil (ketua) Ust H. Shofiyuddin, Ust. Mudi Samudi, Ust. Masruhan Zein, Ust. Reza Zakaria, Ust H Saiful Islam, Ust. Asmujib dan juga pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Agus Ibrahim Hafidz, Agus H. Melfin Zaenal Assyqien, Ust. Abdul Muiz Manan, Ust. Syamsul Adzhan. “Tujuan dilaksanakan sidang ini adalah menemukan kesepakan bersama mengenai proses terjadinya gerhana matahari, kemudian diikhbarkan kepada masyarakat luas agar masyarkat tidak panik dan buru-buru, sehingga mereka siap dan dianjurkan untuk melaksanakan kesunatan pada saat terjadi gerhana matahari yakni salat gerhana,” jelas KH. Sholeh Abdul Jalil, Ketua Lajnah Falakiyah Ponpes. Lirboyo. Ia menambahkan, bahwa dimungkinkan ada beberapa perbedaan antara hasil penghitungan yang dilakukan oleh Tim Lajnah Falakiyah Pondok Pesantren Lirboyo dengan beberapa instansi maupun tim Falak dari pesantren lain. Namun Lirboyo memiliki tim dan metode sendiri dalam menetukan kapan mulai terjadinya gerhana.


Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo menyatakan akan segera menindak lanjuti keputusan yang dihasilkan oleh tim Lajnah Falakiyah dengan menginstruksikan kepada seluruh santri agar melaksanakan sholat sunah gerhana Matahari. “Selain itu kita juga mneghimbau kepada masyarakat luas agar tidak berasumsi yang macam macam tentang fenomena gehana matahari ini karena ini merupakan kejadian yang normal terjadi dalam dunia astronomi,” tukas Agus Ibrahim Hafidz, Ketua I Ponpes. Lirboyo. (rif/bil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar